MAJAS PERBANDINGAN

Majas perbandingan merupakan majas yang digunakan untuk mengungkapkan sesuatu dengan membandingkannya dengan sesuatu yang lain. Ada beberapa macam majas yang termasuk dalam jenis majas perbandingan, yaitu personifikasi, hiperbola, asosiasi, litotes, metafora, metonimia, eufemisme, dan sinekdokhe. Adapun pengertian dan contoh dari beberapa macam majas tersebut yaitu:


a.    Majas Personifikasi yaitu majas yang digunakan untuk memperjelas maksud dengan menjadikan benda-benda yang digambarkan dapat berlaku seperti manusia. Atau dengan kata lain suatu cara berbahasa dengan menghidupkan benda-benda mati dengan memberinya sifat-sifat seperti yang dimiliki oleh manusia (pengorangan).
Contoh : Nyiur melambai-lambai, matahari keluar dari peraduannya, awan hitam mengukir langit.

b.    Majas Hiperbola yaitu majas yang menyatakan sesuatu dengan berlebih-lebihan.
Contoh : Keringatnya menganak sungai, suaranya membelah angkasa, tenaganya sekuat kerbau.

c.    Majas Asosiasi yaitu majas yang membandingkan suatu dengan keadaan lain yang sesuai dengan keadaan yang dilukiskannya (memiliki persamaan sifat).
Contoh : Pikirannya kusut bagai benang dilanda ayam, wajah mereka sangat mirip bagai pinang dibelah dua.

d.    Majas Metafora, yaitu majas yang melukiskan sesuatu dengan membandingkanya dengan sesuatu yang lain yang sesuatu tersebut sudah diketahui benar baik wujud ataupun sifatnya oleh pendengar/ pembacanya.
Contoh : Kapan saudara berjumpa dengan lintah darat itu? ; Aku sungguh takjub melihat kecantikan bunga desa itu.

e.    Majas Litotes, yaitu majas untuk mengemukakan sesuatu dengan merendahkan diri karena sesuatu atau hal yang dinyatakan tidak sesuai keadaan sebenarnya.
Contoh : Terimalah barang yang tak berharga ini sebagai tanda mata ; Singgahlah ke gubukku terlebih dahulu.

f.     Majas Metonimia, yaitu majas untuk mengemukakan sesuatu dengan menggantikan dengan sifat, atau nama, atau sesuatu yang merupakan ciri khas dari benda-benda tersebut.
Contoh : Saya pergi ke Jakarta naik Garuda.

g.    Majas Eufemisme, yaitu majas untuk mengemukakan pikiran atau perasaan dengan menggunakan kata-kata dengan arti yang baik dengan maksud agar tidak menyinggung perasaan orang. Eufemisme dapat pula berupa ungkapan-ungkapan penghalus untuk menggantikan  kata-kata yang dirasakan kurang sopan.
Contoh : Sejak ditinggal suaminya, ia agak kurang waras ; Kemampuan Andi dalam memahami pelajaran agak lamban.

h.    Majas Sinekdokhe, yaitu majas untuk menyatakan sesuatu dengan menyebutkan bagian-bagianya saja, atau sebaliknya. Sinekdokhe dibedakan menjadi dua, yaitu tutom pro parte (menyatakan sebagian untuk keseluruhan) dan pars pro toto (menyebutkan keseluruhan tapi yang dimaksudkan sebagian saja).
Contoh : Perang Dunia II berakhir pada tahun 1942 (totum pro parte)
         Sudah lama saya tak melihat batang hidungnya (pars pro totot).

0 comments:

Post a Comment

Followers

Powered by Blogger.

Copyright © 2012 Amalia's BlogTemplate by :Urangkurai.Powered by Blogger.Please upgrade to a Modern Browser.